BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gallus (ayam) merupakan sub phylum dari verterbrata
yang memiliki class Aves. Gallus digolongkan dalam class Aves (burung) karena
memiliki bulu, bersayap, kelompok hewan verterbrata, dan endotermik atau
berdarah panas.
Karakteristik dari Gallus antara lain adalah; tubuh
ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat gerak baagian depan berupa sayap untuk
terbang, alat gerak bagian belakang digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi
sisik, pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi, jantung terdiri atas empat
ruang yaitu dua atrium dan dua ventrikel, saluran pernapasan dilengkapi kantung
udara dan memiliki syrinx, sisa eksresi berupa semisolid dan tidak mempunyai
kantung kemih, fertilisasi internal, oviduct kanan mengalami rudimenter dan
oviduct kiri mengalami perkembangan.
Gallus (ayam) memiliki berbagai macam species. Salah
satunya adalah Gallus-gallus bankiva. Taksonomi dari Gallus-gallus
bankiva adalah sebagai berikut; Filum Chordata, sub Filum Vertebrata,
Divisio Carinatae, Class Aves, Ordo Galliformes, Famili Gallitordae, Genus
Gallus, Species Gallus-gallus bankiva.
Praktikum ini mengetahui tentang morfologi ayam (gallu gallus bankiva) dan sistem
percernaannya.
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana hasil
pengamatan tentang ayam?
2. Bagaimana sistem
morfologi , fisiologi dan organ pada ayam?
3. Bagaimana bentuk
system reproduksi ayam jantan dan betina?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam (Gallus sp)
termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsisebagai pengatur suhu
dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai sepasang
anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan
cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan
susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang
ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk
terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot
dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang
memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan
aktifitas sayap.
Tulang-tulang hampir
semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Rongga ini berhubungan
dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang
patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah
diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua
belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik.
Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur
beringga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai
suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya
rendah.
Tulang mengandung
sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium
fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besarterdiri
dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan.
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan.
Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah.
Timbunan kalsium
tulang ayam betina piaraan hanya adapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang
telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang
lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang.Otot
adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai
penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya.
Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan
ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan
tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot
skeletal.
Jaringan otot ayam
merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Ada
3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot polos
dijumpai di dalam pembuluh darah, usus dan organ lain yang tidak berada di
bawah perintah otak. Otot rangka yang melekat pada tulang dan bertanggung jawab
terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha dan
kaki. Otot skeletal adalah yang paling penting bagi ternak unggas meskipun
terdapat otot polos pada usus dan otot jardisk pada jantung. Dada merupakan
otot skeletal terbeasr karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa
ayam liar. Otot ini telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan
spesies-spesies domestik. Ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat
disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan
myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen
pada otot ayam.
Musculus pectroralis
major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carnia sterni dan
berinsertio pada facies ventralis humeri. Musculus pectoralis minor baru tampak
bila musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carnia
sterni, kemudian masuk ke dalam foramen triosseum yang berinsertio pada facles
dorsalis humeri. Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktiku adalah sebagai
berikut:
1. Pisau, cuter
2. Bak preparat
3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai
ayam.
3.3. Prosedur praktikum
Prosedur pada praktikum adalah
sebagai berikut:
1.
Potong ayam sampai
mati
2.
Bedah ayam dan jangan
sampai merusak organ dalam ayam
3.
Amati morfologi organ
ayam
4.
Gambarlah hasil
pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 TAKSONOMI
Sistematika
atau klasifikasi dari gallus-gallus bankiva adalah :
· Phylum :
Chordata
· Sub
phylum :
Vertebrata
· Diviso :
Carinatae
· Classis :
Aves
· Ordo :
Galliformes
· Familia :
Gallitordae
· Genus :
Gallus
· Species :
Gallus gallus bankiva
4.2 Hasil
Pengamatan
Morfologi luar dari Gallus gallus bankiva terdiri atas
:
1. Tubuh yang terdiri atas bagian caput ( kerpala ) ,
collum ( leher ) , Truncus ( badan ) dan Cauda ( ekor ).
2. Ektremitas ( alat gerak ).
Caput , ( bagian kepala )
Bagian
kepala terdiri antara lain sebagai berikut :
1. Rostrum ( paruh ) terdiri dari maxila dan mandibula
2. Nares ( lubang hidung ) berjumlah sepasang
3. Cera ( jengger ) tonjolan kulit yang lunak pada bagian
atas
4. Organon visus ( mata ) , dikelilingi oleh kulit
yang berbulu , padanya antara lain iris yang berwarna kuning
atau jingga kemerah-merahan serta terdapat pupil yang relatif besar
dibandingkan dengan besarnya matanya.
5. Porus acustic externus (
lubang telinga luar ), terletak di sebelah ordo caudal mata.
Truncus
Bagian truncus ditumbuhi bulu-bulu yang khas dan
bulu-bulu ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan cuaca , memiliki
bentuk tersendiri di bandingkan dengan bulu-bulu yang terdapat pada vertebrata
yang lain.
Menurut susunan anatomisnya , bulu dapat dibedakan
kedalam : plumae , plumulae , dan filoplumulae.
Plumae terdiri
dari calamus , rachis , umbilicus inferior , umbilicus superior dan vexillum.
Calamus yaitu
tangkai bulu berbentuk memanjang dengan rongga didalamnya. Pada pangkalnya ada
lubang yaitu disebut Umbilicus inferior sedang bagian
distalnya terdapat lubang yang disebut Umbilicus superior ,dimana
lubang ini ke arah rachis menjadi sulcus.
Vexillum dibentuk
oleh barbae , ialah suatu cabang ke arah lateral dari pada rachis.
Plumulae ,
terdapat pada burung yang masih muda , kadang-kadang terdapat pada burung yang
sedang mengerami telurnya. Terdiri dari : calamus , rachis barbae dan barbulae.
Tidak membentuk vexillum.
Filoplumulae , fungsinya
belum jelas . tubuh di seluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang . mempunyai
tangkaui panjang dan pucaknya ada beberapa barabe.
Menurut letaknya bulu-bulu dapat digolongkan kedalam :
remiges , rectrices , paraterium , alula atau ala spuria.
Cauda
Berbentuk pendek dan biasa dikenal dengan uropygium
selain itu juga cauda ini ditutup dengan bulu-bulu yang disebut rectrices ,
pada bagian uropygium bagian dorsal terdapat kelenjar minyak yang
disebut glandula uropygialis.
4.3. SISTEM
UROGENITAL
1.
Ren , berbentuknya
besar , terdiri atas 3 lobi dan di tutup peritoneum. Terdapat sepasang di
kanan dan kiri. Ren berbentuk metanephros. Kedalam ren terdapat banyak arteriae
renalis . dari ren akan keluar saluran sekresi yang disebut ureter.
2.
Ureter , berupa
tubulus yang keluar dari daratan ventral ren dan bermuara di cloaca.
3.
Glandula suprarenalis
, ventro-cranial ren berwarna kuning.
4.
Testis ( pada yang
jantan ), besarnya bergantung pada masa kelamin. Yang kanan lebih kecil dari
yang kiri. Berbentuk oval terletak ventral dari lobus renis yang paling
cranial.
5.
Vas deferens,
sepasang , masing-masing keluar dari testis dan bersama ureter bermuala di
cloaca.
6.
Ovarium ( pada betina
) , hanya terdapat pada sebelah kiri
7.
Oviduct , juga hanya
terdapat sebelah dimulai dari muara yang disebut ostium abdominale , berupa
corong kemudian berbelok-belok dan bermuara di cloaca sebelah lateral muara
ureter.
Oviduct
terdiri dari :
·
Infundibulum
·
Magnum
·
Isthmus
·
Uterus ( shellgland )
·
Vagina
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini adalah untuk mengenal karakter morfologi
dan anatomitentang gallus-gallus bankiva
(ayam) .Dan juga mengetahui bagian-bagian organ dalam pada
ayam khususnya sistem pencernaan dan reproduksi.
Pada
bagian luar dapat kita lihat bagian caput, (bagian kepala), collum (leher),
truncus (badan) dan cauda (ekor). Dan dengan melakukan praktikum ini kita juga
bisa mengetahui bagaimana morfologi dan fisiologi gallus gallus bankiva (ayam).
DAFTAR PUSTAKA
Jasin
Maskoeri, 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Villee,
1991. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga.
Anonim
,2010. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-Reptil/. Fumihito, A., T. Miyake, S. Sumi, M. Takada, S. Ohno
and N. Kondo. 1994. One Subspecies of the Red Junglefowl (Gallus gallus gallus)
Suffices As the Matriarchic Ancestor of all Domestic Breeds. Proc. Natl. Acad.
Sci. http://www.feathersite.com/Poultry/CGP/Rapa/BRKAyamBek.html diakses http://papaji.forumotion.com/t504-sistim-reproduksi-dan-lamanya-perjalanan-sebutir-telur
0 komentar:
Posting Komentar