Senin, 20 Maret 2017

laporan praktikum biologi ayam

Leave a Comment
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Gallus (ayam) merupakan sub phylum dari verterbrata yang memiliki class Aves. Gallus digolongkan dalam class Aves (burung) karena memiliki bulu, bersayap, kelompok hewan verterbrata, dan endotermik atau berdarah panas.
Karakteristik dari Gallus antara lain adalah; tubuh ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat gerak baagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak bagian belakang digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi sisik, pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi, jantung terdiri atas empat ruang yaitu dua atrium dan dua ventrikel, saluran pernapasan dilengkapi kantung udara dan memiliki syrinx, sisa eksresi berupa semisolid dan tidak mempunyai kantung kemih, fertilisasi internal, oviduct kanan mengalami rudimenter dan oviduct kiri mengalami perkembangan.
Gallus (ayam) memiliki berbagai macam species. Salah satunya adalah Gallus-gallus bankiva. Taksonomi dari Gallus-gallus bankiva adalah sebagai berikut; Filum Chordata, sub Filum Vertebrata, Divisio Carinatae, Class Aves, Ordo Galliformes, Famili Gallitordae, Genus Gallus, Species Gallus-gallus bankiva.
Praktikum ini mengetahui tentang morfologi ayam (gallu gallus bankiva) dan sistem percernaannya.

1.2 Identifikasi Masalah
1.      Bagaimana hasil pengamatan tentang ayam?
2.      Bagaimana sistem morfologi , fisiologi dan organ pada ayam?
3.      Bagaimana bentuk system reproduksi ayam jantan dan betina?





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsisebagai pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap.
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga). Rongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang mengikat struktur beringga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium dalam pakannya rendah.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besarterdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan.

            Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah.
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya adapat mencukupi pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang.Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat dengan fungsinya. Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara otot. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering disebut otot skeletal.
Jaringan otot ayam merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak selaku anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus dan organ lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot rangka yang melekat pada tulang dan bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada, paha dan kaki. Otot skeletal adalah yang paling penting bagi ternak unggas meskipun terdapat otot polos pada usus dan otot jardisk pada jantung. Dada merupakan otot skeletal terbeasr karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa ayam liar. Otot ini telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies domestik. Ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat disamakan dengan daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam.


Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada carnia sterni dan berinsertio pada facies ventralis humeri. Musculus pectoralis minor baru tampak bila musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada carnia sterni, kemudian masuk ke dalam foramen triosseum yang berinsertio pada facles dorsalis humeri. Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap.

























BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktiku adalah sebagai berikut:
1.    Pisau, cuter
2.    Bak preparat
3.2. Bahan
            Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai ayam.
3.3. Prosedur praktikum
            Prosedur pada praktikum adalah sebagai berikut:
1.    Potong ayam sampai mati
2.    Bedah ayam dan jangan sampai merusak organ dalam ayam
3.    Amati morfologi organ ayam
4.    Gambarlah hasil pengamatan

















BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  TAKSONOMI
Sistematika atau klasifikasi dari gallus-gallus bankiva adalah :

·         Phylum                        : Chordata
·         Sub phylum                 : Vertebrata
·         Diviso                          : Carinatae
·         Classis                         : Aves
·         Ordo                            : Galliformes
·         Familia                        : Gallitordae
·         Genus                          : Gallus
·         Species                        : Gallus gallus bankiva

4.2  Hasil Pengamatan
       
Morfologi luar dari Gallus gallus bankiva terdiri atas :
1.    Tubuh yang terdiri atas bagian caput ( kerpala ) , collum ( leher ) , Truncus ( badan ) dan Cauda ( ekor ).
2.    Ektremitas ( alat gerak ).







Caput , ( bagian kepala )
Bagian kepala terdiri antara lain sebagai berikut :
1.    Rostrum ( paruh ) terdiri dari maxila dan mandibula
2.    Nares ( lubang hidung )  berjumlah sepasang
3.    Cera ( jengger ) tonjolan kulit yang lunak pada bagian atas
4.    Organon visus ( mata ) , dikelilingi oleh kulit yang berbulu , padanya antara lain iris yang berwarna kuning atau  jingga kemerah-merahan serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan besarnya matanya.
5.    Porus acustic externus  ( lubang  telinga luar ), terletak di sebelah ordo caudal mata.

Truncus
Bagian truncus ditumbuhi bulu-bulu yang khas dan bulu-bulu ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan cuaca , memiliki bentuk tersendiri di bandingkan dengan bulu-bulu yang terdapat pada vertebrata yang lain.
Menurut susunan anatomisnya , bulu dapat dibedakan kedalam  : plumae , plumulae , dan filoplumulae.
Plumae terdiri dari calamus , rachis , umbilicus inferior , umbilicus superior dan vexillum.
Calamus yaitu tangkai bulu berbentuk memanjang dengan rongga didalamnya. Pada pangkalnya ada lubang yaitu disebut Umbilicus inferior sedang bagian distalnya terdapat lubang yang disebut Umbilicus superior ,dimana lubang ini ke arah rachis menjadi sulcus.
Vexillum dibentuk oleh barbae , ialah suatu cabang ke arah lateral dari pada rachis.
Plumulae , terdapat pada burung yang masih muda , kadang-kadang terdapat pada burung yang sedang mengerami telurnya. Terdiri dari : calamus , rachis barbae dan barbulae. Tidak membentuk vexillum.
Filoplumulae ,  fungsinya belum jelas . tubuh di seluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang . mempunyai tangkaui panjang dan pucaknya ada beberapa barabe.
Menurut letaknya bulu-bulu dapat digolongkan kedalam : remiges , rectrices , paraterium , alula atau ala spuria.
Cauda
Berbentuk pendek dan biasa dikenal dengan uropygium selain itu juga cauda ini ditutup dengan bulu-bulu yang disebut rectrices , pada bagian uropygium  bagian dorsal terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis.

4.3. SISTEM UROGENITAL
1.      Ren , berbentuknya besar , terdiri atas 3 lobi dan di tutup peritoneum. Terdapat sepasang di kanan dan kiri. Ren berbentuk metanephros. Kedalam ren terdapat banyak arteriae renalis . dari ren akan keluar saluran sekresi yang disebut ureter.
2.      Ureter , berupa tubulus yang keluar dari daratan ventral ren dan bermuara di cloaca.
3.      Glandula suprarenalis , ventro-cranial ren berwarna kuning.
4.      Testis ( pada yang jantan ), besarnya bergantung pada masa kelamin. Yang kanan lebih kecil dari yang kiri. Berbentuk oval terletak ventral dari lobus renis yang paling cranial.
5.      Vas deferens, sepasang , masing-masing keluar dari testis dan bersama ureter bermuala di cloaca.
6.      Ovarium ( pada betina ) , hanya terdapat pada sebelah kiri
7.      Oviduct , juga hanya terdapat sebelah dimulai dari muara yang disebut ostium abdominale , berupa corong kemudian berbelok-belok dan bermuara di cloaca sebelah lateral muara ureter.
Oviduct terdiri dari :
·         Infundibulum
·         Magnum
·         Isthmus
·         Uterus ( shellgland )
·         Vagina
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
            Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini adalah untuk mengenal karakter morfologi dan anatomitentang gallus-gallus bankiva (ayam) .Dan juga mengetahui bagian-bagian organ dalam pada ayam khususnya sistem pencernaan dan reproduksi.
            Pada bagian luar dapat kita lihat bagian caput, (bagian kepala), collum (leher), truncus (badan) dan cauda (ekor). Dan dengan melakukan praktikum ini kita juga bisa mengetahui bagaimana morfologi dan fisiologi gallus gallus bankiva (ayam).




















DAFTAR PUSTAKA
Jasin Maskoeri, 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya
Villee, 1991. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga.

Anonim ,2010. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-Reptil/. Fumihito, A., T. Miyake, S. Sumi, M. Takada, S. Ohno and N. Kondo. 1994. One Subspecies of the Red Junglefowl (Gallus gallus gallus) Suffices As the Matriarchic Ancestor of all Domestic Breeds. Proc. Natl. Acad. Sci. http://www.feathersite.com/Poultry/CGP/Rapa/BRKAyamBek.html diakses  http://papaji.forumotion.com/t504-sistim-reproduksi-dan-lamanya-perjalanan-sebutir-telur     
If You Enjoyed This, Take 5 Seconds To Share It

0 komentar:

Posting Komentar